|
Rumah Adat Khas Kudus |
|
Pintu Khas Rumah Adat Kudus |
|
Atap Genteng Khas Rumah Adat Kudus |
Rumah Adat KUDUS atau
Joglo Pencu disebut juga
Joglo Kudus adalah Rumah tradisional asal Kudus salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus.
Tata Ruangan
Joglo Pencu memiliki 4 (empat) atau
Joglo Pencu disebut juga
Joglo Kudus adalah Rumah tradisional asal Kudus salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus.tiang penyangga dan 1 (satu) tiang
besar yang dinamakan soko geder yang melambangkan bahwa Allah SWT
bersifat Esa. rumah adat Kudus Joglo Pencu memiliki 3 bagian ruangan yang disebut Jogo Satru, Gedongan, dan Pawon.
adalah nama untuk bagian depan dari rumah tersebut. Secara makna kata
Jogo Satru bisa diterjemahkan jogo artinya menjaga dan Satru artinya
musuh. Namun untuk sehari-hari Ruangan ini sering digunakan sebagai
tempat menerima tamu yang berkunjung.
adalah bagian ruang keluarga. Ruangan ini biasa digunakan untuk tempat tidur kepala keluarga.
Untuk Pawon sendiri letaknya berada pada bagian samping. biasa
digunakan untuk masak, belajar dan melihat televisi. “Untuk halaman
depan rumah, terdapat sumur pada sebelah kiri yang dinamakan Pakiwan
Filosofi
Keunikan dan keistimewaan Rumah Adat Kudus (Joglo Kudus) tidak hanya
terletak pada keindahan arsitekturnya yang didominasi dengan seni ukir
sederhana, tetapi juga pada kelengkapan komponen-komponen pembentuknya
yang memiliki makna filosofis berbeda-beda.
- Pertama, bentuk dan motif ukirannya mengikuti pola kala (binatang
sejenis laba-laba berkaki banyak), gajah penunggu, rangkaian bunga
melati (sekar rinonce), motif ular naga, buah nanas (sarang lebah),
motif burung phoenix, dan lain-lain.
- Kedua, tata ruang rumah adat yang memiliki jogo satru/ruang tamu
dengan soko geder-nya/tiang tunggal sebagai simbol bahwa Allah SWT
bersifat Esa/Tunggal.
- Ketiga, gedhongan dan senthong/ruang keluarga yang ditopang empat
buah soko guru/tiang penyangga. Keempat tiang tersebut adalah simbol
yang memberi petunjuk bagi penghuni rumah supaya mampu menyangga
kehidupannya sehari-hari dg mengendalikan 4 sifat manusia: amarah,
lawwamah, shofiyah, dan mutmainnah.
- Keempat, pawon (dapur) di bagian paling belakang bangunan rumah.
- Kelima, pakiwan (kamar mandi) sebagai simbol agar manusia selalu membersihkan diri baik fisik maupun rohani.
- Keenam, tanaman di sekeliling pakiwan, antara lain: pohon belimbing,
yang melambangkan lima rukun Islam; pandan wangi, sebagai simbol rejeki
yang harum/halal dan baik bunga melati, yang melambangkan keharuman,
perilaku yang baik dan budi pekerti luhur, serta kesucian, bersambung ke
hal berikutnya.
- Ketujuh, Genteng wuwungan atap berlubang baik pada Genteng Kelir, Genteng Pengapit, dan Genteng Cungkrik berlubang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang berpikiran terbuka.
|
Rumah Adat Khas Jepara |
|
Pintu Khas Rumah Adat Jepara |
|
Atap Genteng Khas Rumah Adat Jepara |
Rumah Adat JEPARA atau disebut juga
Joglo Jepara adalah Rumah tradisional asal Jepara salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat
Jepara.
Tata Ruangan
Bahan bangunan Rumah adat Jepara terbuat dari kayu dengan dinding
kayu berukir, Memiliki 4 buah tiang di tengah bangunan. menurut
pembagian ruangnya adalah sebagai berikut:
ruang ini dulu untuk menerima/ menjamu tamu terbatas, sampai saat
inipun tempat ini masih dipergunakan untuk dhahar prasmanan dan menerima
tamu. Namanya rono kaputren (yang ukirannya tembus) atau berlubang dan
yang blok ukir namanya rono kaputran.
tempat/ruangan ini dulu dipergunakan untuk berkumpulnya keluarga.
pengertian dipingit tidak di ruangan ini terus, boleh keluar tapi
dengan batasan depan ada rono (ukiran yang tembus/berlubang) dan
belakang ada tembok yang tinggi, dan pengertian dipingit adalah menunggu
lamaran dari pria yang tidak dikenalnya.
biasa digunakan untuk masak, belajar dan melihat televisi.
Untuk halaman depan rumah, terdapat sumur pada sebelah kiri yang dinamakan Pakiwan, yang juga berfungsi untuk kamar mandi.
Filosofi
Keunikan dan keistimewaan Rumah Adat Jepara (Joglo Jepara) tidak
hanya terletak pada keindahan arsitekturnya yang didominasi dengan seni
ukir kualitas tinggi, dan Atap dari genting dan khusus kerpus memiliki
motif gambar wayang. tetapi juga pada kelengkapan komponen-komponen
pembentuknya yang memiliki makna filosofis berbeda-beda. Adapun konsep
falsafah dari bangunan joglo ini adalah:
- Menghadap ke laut dengan maksud agar berpikiran luas
- Membelakangi gunung dengan maksud agar tidak congkak dan tinggi hati
- Atap berujud pegunungan dengan maksud religius yaitu Tuhan di atas dan berkuasa atas segalanya.
- Tiga wuwungan atap tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes.
- Tiga buah pintu di depan merupakan perwujudan hubungan antara :
Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan manusia, Manusia dengan alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar